Antara setuju dan tetesan air mata

Sunday, October 02, 2005 | | |


Soal harga minyak yang naek, meski "nyesek" gw setuju. Tapi yang bikin gw melotot di suatu pagi yang cerah adalah kenaikannya. Premium jadi Rp 4500,- jack!!! More than 50%. Naeknya jadi > 80%. Dengan duit Rp 15.000,- cuma dapet 3 liter lebih duiikiiiiitttt.

Wh@#@%ck...!!!

Tapi gak papalah. Gw masih tetep setuju dengan harga segitu :'( Tapi ini musti bersyarat, MRT...!!! KUDU dan HARUS wajib ADA!!! Dengan syarat TAMBAHAN mutlak : Aman, Nyaman, Bebas COPET dan GARONG, plus TERJANGKAU. Jadi gw gak perlu lagi nenteng motor gw. Tinggal naik sepeda kayuh ke penitipan sepeda terdekat pangkalan MRT.

Trus nya lagi, KENDALIKAN para "pedagang" yang ambil untung kegedean saat harga minyak naek. Biar gak jadi efek "bola salju" kenaikan BBM. Ini yang KUDU juga DIPERHATiiN.

Biar kate Ocha, Uliel, Vira tereak..tereak... berdebat. Gw masih akan keukueh dengan kata SETUJU NAEK. Minyak sebagai produksi terbatas. Di masa yang akan datang, PASTI akan habis. Sementara di Indonesia, produksi minyak dengan konsumsi dalam negerinya sudah sangat TIMPANG (liat statistik BP).

Pada tahun 2004, produksi minyak Indonesia hanyalah sebesar 1126 ribu barrel/hari. Angka ini sudah berada di bawah konsumsi BBM Indonesia yang jumlahnya sebesar 1150 ribu barrel/hari.

Artinya apa? Lebih banyak konsumsi dalam negeri. Duit pada keluar. Bukannya kita yang kaya dengan harga minyak dunia yang naek gila-gilaan begini (seperti yg dipikir demonstran). Yang ade devisa negara kita malah abis. Lu gak liat orang bermobil macam-macam dengan bangganya "riwa-riwi" jalan raya Jakarta, sambil tengok kanan kiri dengan muka pongah. Kali-kali ada cewek cakep ngelirik :-(

Brumm..brum..brum... Seakan-akan cuma mereka aja yang pake minyak. Huh..!!! Buang-buang minyak jatah subsidi aja.


referensi :
1. Harga produksi dan konsumsi bbm.
2. Hubbert peak.
3. Statistical Review of World Energy 2005.
4. Daftar harga BBM di beberapa negara.


--
Tapi yang bikin gw masih tetep sedih, soal harga minyak tanah yang Rp 2000,-/liter. Gak liat golongan ekonomi menengah kebawah pada pake apa buat masak? Trus makan di warteg mau berapa rupiah per porsi??? Njrit...

Tapi gak dinaikin nanti malah banyak dikonsumsi untuk bahan baku "oplosan". Tereak-tereak dengan aparat keamanan biar becus ngawasin para "pengoplos" kok kayaknya percuma. Pada "BANGSAT_BANGSAT" semua dah...!!!

Jadi serba salah.

4 komentar:

  1. Me.! says:

    Stubborn. Kekeraskepalaan mengabaikan keadilan. Kapan si keadilan ada disini? Kapan kita menghormati hak orang lain? Kapan kita sadar, itu hak untuk orang miskin dan itu hak untuk orang kaya? Kita lupa bahwa harus berbagi. Semuanya bukan untuk dilangkahi sendiri.

    KERAKUSAN.

    Salah satu nya ya prinsip setan uang mu itu :>

  2. Anonymous says:

    Keep up the good work
    international airlines auto insurance cards individual plan health insurance preexisting condition home loans internet domains reliable cheapehost.com imap email hosting servers vps to do economical web car lease canada web host review honest gambling alert home garden business insurance expired domains redirected traffic cars used

  3. Anonymous says:

    best regards, nice info
    »

  4. Anonymous says:

    Wonderful and informative web site. I used information from that site its great. Decks patios driveways hadley kentucky Best price fluoxetine What was ruth st.denis influence on dance Toyota land cruiser fj80 Belle tire hockey club 1999 volvo x70 manual Voip kruis Actor on levitra commercial Book shelve and bookcases eileen gray bibendum chair hawthorne store lotto winnerss